SEJARAH SABUNG AYAM | BALI

sejarah sabung ayam

SABUNG AYAM – SEJARAH SABUNG AYAM | BALI Sejak Jaman Dulu Kala Sabung Ayam Sudah Ada Di Indonesia, Bali. Pada jaman dulu kala sabung ayam rupanya sudah ada di Bali.

Sebelum adanya larangan dari pemerintah tentang Laga Ayam ( Adu Ayam ) atau juga dikenal dengan Sabung Ayam pada tahun 1981. Indonesia kepulauan Bali merupakan hal yang sangat di nanti-nantikan  oleh kaum Hindu warga daerah Bali disana. Sabung Ayam di daerah Bali tersebut merupakan salah satu tradisi yang paling di hormati oleh penghuni setempat.

Pada umumnya  laki-laki di sana sangatlah rajin dan penuh dengan semangat jika harus merawat Ayam Jago kepunyaannya sampai dengan usia 6 – 12 bulan. Biasanya pada Ayam Jantan yang sudah memasuki umur tersebut sudah siap untuk bertarung dan juga merasa sangat bangga apabila berhasil memenangkan suatu pertandingan.

[youtube https://www.youtube.com/watch?v=GqKZEYKBhfA]

Arena Pertandingan Sabung Ayam

Biasanya pertandingan Sabung Ayam yang di gelar tersebut tidaklah jauh dari kuil yang berada di desa kepulauan Bali dan di pimpin oleh pejabat lokal setempat. Akan tetapi sebelum pertandingan di mulai, biasanya kedua ayam tersebut harus di pakaikan semacam pisau kecil yang biasa di sebut dengan Taji pada salah satu kaki masing-masing ayam.

Pertandingan yang di adakan biasanya di gelar sebanyak 10 kali dalam sebuah acara dengan durasi waktu hanya sebanyak 5 menit saja. Kedua ayam yang ingin berlaga akan di tempatkkan pada sebuah arena besar yang di kelilingi oleh sebuah pembatas seputar arena tersebut. Pembatas yang mengelilingi arena tersebut fungsi untuk mencegah kedua ayam berlari keluar arena saat pertandingan tersebut berlangsung.

Kemudian setelah beberapa saat pertandingan berlangsung, Para pecinta Sabung Ayam pun akan melakukan taruhan mulai dari nominal yang kecil sampai dengan nominal yang cukup besar dalam satu pertandingan. Di sana ada juga yang melakukan taruhan secara pribadi dari pinggir arena lapangan yang di sepakati oleh kedua pihak.

Pemenang dalam laga ini pun pada biasanya melakukan donasi terhadap kuil penyelenggara sebanyak 10% dari hasil kemenangan masing masing. Saat pertandingan berlansung juga terdapat keseruan yang bisa di rasakan mengebu-gebu yang di mana semua penonton yang berada di pinggir lapangan melakukan sorak-sorakan menandakan bahwa memberikan  dukungan kepada salah satu ayam di arena.

Biasanya juga pada pertandingan Sabung Ayam sangatlah berakhir dengan cepat yang artinya di mana selama satu putaran berakhir sebelum 5 menit. Hal demikian biasanya akan berujung maut di mana salah satu ayam akan mati atau bahkan kedua ayam tersebut sama-sama dalam kondisi luka parah yang mengakibatkan tidak dapat lagi melanjutkan bertarung kembali. Dan bagi milik ayam yang menang dalam pertandingan berhak untuk mempunyai tubuh dari ayam yang kalah pada laga tersebut.